In Self

Senin, 09 Desember 2019

Penelitian Kualitatif



A.      Pengertian Penelitian Kualitatif
Penelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik, atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dalam kegiatannya, peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan kesimpulan.
Bogdan dan Taylor mendefinisikan “kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari subjek orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang.
Hendricks (2009) mengatakan secara umum penelitian kualitatif adalah memahami dan menginterpretasikan fenomena yang terjadi dalam seting alami. Peneliti menghabiskan waktu dalam medan penelitiaan untuk mengamati, berbicara dengan orang-orang dan menganalisis arsip-arsip, dan mencari makna dari informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber tetapi tidak melakukan generalisasi temuan.
Subjek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia, yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Subjek itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan dengan aspek/bidang ekonomi, kebudayaan, hukum, administrasi, agama, dan sebagainya. Data kualitatif tentang subjeknya dinyatakan dalam kalimat, yang pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (logika).


B.       Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif
Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil menyatukan gagasan-gagasan yang terpisah-pisah dari Bogdan dan Biklen (1982:27-30) dengan Lincoln dan Guba (1985:39-44) ada beberapa karakteristik penelitian kualitatif, yaitu:
1.         Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan
2.         Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain
3.         Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif
4.         Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-angka
5.         Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil
6.         Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian
7.         Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara)

C.    Metode Penelitian Kualitatif
                     Ada 5 metode penelitian kualitatif, yaitu:
Adapun metode penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :
1.         Penelitian Fenomenologi
Penelitian fenomenologi adalah penelitian yang menekankan pada suatu focus pengalaman-pengalaman subjektif individu-individu dan interpretasi-interpretasinya terhadap dunia.
Tujuan penelitian fenomenologi ini adalah mendeskripsikan pengalaman-pengalaman apa yang dialami oleh seseorang dalam kehidupannya, termasuk interaksinya dengan orang lain.
Contoh penelitian fenomenologi adalah study mengenai kehidupan masyarakat tradisional yang diamati dari perspektif kebiasaan hidup sehat.
Tujuan: untuk mendeskripsikan pengalaman semasa hidup, Memeriksa keunikan individu pada situasi, setiap orang memiliki realitas sendiri.
Metode: tidak ada langkah yang jelas untuk menghindari keterbatasan kreativitas peneliti.
Cara mengumpulkan data:
a.         Mencari seseorang yang paham dan bersedia mengungkapkan perasaan dan pengalaman batin
b.        Menulis pengalaman fenomena
c.         Observasi langsung
d.        Audio atau rekaman video
2.         Penelitian Grounded Teori
Penelitian grounded yaitu penelitian yang bertujuan mengembangkan suatu teori. Ahli-ahli teori Grounded berpendapat bahwa teori yang dibangun dari observasi-observasi terhadap dunia empiris yang lebih valid dan berguna daripada dibangun dari inkuiri-inkuiri deduktif. Berdasarkan penjelasan Strauss dan Corbin dapat disimpulkan tentang ciri-ciri Grounded teori sebagai berikut.
a.         Grounded teori dibangun dari data tentang suatu fenomena bukan hasil pengembangan teori yang sudah ada
b.        Penyusunan teori tersebut dilakukan dengan analisis data secara induktif
c.         Untuk penyusunan teori menghasilkan teori yang benar disamping harus dipenuhi empat kriteria yaitu cocok (fit), dipahami (understanding), berlaku umum (generality), dan pengawasan (control) juga diperlukan kepekaan teoritik dari peneliti.
d.        Kemampuan peneliti untuk memberi makna terhadap data sangat dipengaruhi oleh kedalaman pengetahuan teoritik, pengalaman, dan penelitian dari bidang yang relevan.
Cara mengumpulkan data: observasi, wawancara, atau rekaman


3.         Penelitian Etnograf
Penelitian etnograf adalah penelitian yang mendeskripsikan dan menganalisis semua atau bagian dari budaya suatu komunitas dengan mengidentifikasi penjelasan praktek-praktek dan keyakinan-keyakinan partisipannya. Karakteristik dari etnograf adalah setingnya alami, terjadi interaksi personal antara peneliti dan partisipan, dan menjelaskan pandangan-pandangan subjek. Penelitian ini menekankan pada sebuah observasi detail-detail kebudayaan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan teori prilaku kultural. Dalam penelitian etnografi, peneliti secara aktual hidup atau menjadi bagian dari setting budaya dalam tatanan untuk mengumpulkan data secara sistematis dan holistik. Melalui penelitian inilah perbedaan-perbedaan budaya tersebut dapat dijelaskan, dibandingkan untuk menambah pemahaman mengenai dampak budaya pada perilaku atau kesehatan manusia.
              Cara mengumpulkan data: observasi langsung atau interaksi dengan subjek (masuk ke dalam budaya membenamkan diri dalam budaya) mendapatkan informan.
4.         Penelitian Historis
Penelitian historis yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk merekonstruksi kondisi masa lalu secara objektif, sistematis, dan akurat. Melalui penelitian inilah, bukti-bukti dikumpulkan, dievaluasi, dan dianalisis. Kemudian, berdasarkan bukti-bukti tersebut ditarik kesimpulan.

Penelitian historis umumnya memperoleh data melalui catatan catatan artefak atau laporan-laporan verbal. Penelitian historis bertujuan untuk menggambarkan dan memeriksa kejadian di masa lalu dan mengantisipasi potensi efek di masa depan. Ada beberapa ciri yang dominan dalam penelitian historis antara lain:
a.          Adakalanya lebih bergantung terhadap data hasil observasi orang lain daripada hasil observasinya milik sendiri
b.         Data penelitian diperoleh melalui observasi yang cermat, dimana data yang ada harus objektif, otentik, serta diperoleh dari sumber yang tepat pula
c.          Data yang didapat bersifat sistematis menurut urutan peristiwa, bersifat lengkap, dan tuntas.
5.         Penelitian Studi Kasus
Penelitian studi kasus atau penelitian di lapangan dimaksudkan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam (in-depth) akan suatu situasi dan memberi makna terhadap sesuatu yang terlibat. Subjek penelitian bisa berupa individu, kelompok, institusi, atau masyarakat.
Metode : Observasi langsung dan interaksi dengan subjek

D.    Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif memiliki susunan langkah-langkah sebagai berikut.
Tahap Deskripsi
1.         Identifikasi masalah
Jenis penelitian apa yang harus digunakan peneliti bergantung pada masalah yang ada. Di dalam penelitian, sebaiknya seorang peneliti melakukan identifikasi masalah dengan mengungkapkan semua permasalahan yang terkait dengan bidang yang akan ditelitinya.

Tahap Reduksi
2.         Pembatasan masalah
Pembatasan masalah di dalam penelitian kualitatif sering disebut fokus penelitian. Sejumlah masalah yang diidentifikasi dikaji dan dipertimbangkan apakah perlu direduksi atau tidak. Kajian yang terlalu luas memungkinkan adanya hambatan dan tantangan yang lebih banyak. Kajian yang terlalu spesifik memerlukan kemampuan khusus dapat melakukan kajian secara mendalam. Pembatasan masalah merupakan langkah penting dalam menentukan kegiatan penelitian.
3.         Menetapkan fokus penelitian
Menetapkan fokus berarti menetapkan kriteria data penelitian. Dengan pedoman fokus masalah seorang peneliti dapat menetapkan data yang harus dicari. Data yang dikumpulkan hanyalah data yang relevan dengan fokus penelitian. Peneliti dapat mereduksi data yang tidak relevan dengan fokus penelitian. Peneliti memiliki peluang untuk menyempurnakan, mengubah, atau menambah fokus penelitian.
Tahap Seleksi
4.         Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan menemui sumber data. Hal-hal yang perlu dilakukan saat melakukan pengumpulan data adalah menciptakan hubugan yang baik antara peneliti dengan sumber data. Hal ini terkait dengan teknik pengumpulan data yang kan digunakan, misalnya observasi, wawancara atau pengamatan.
5.         Pengolahan dan pemaknaan data
Pada penelitian yang lain umumnya pengolahan data dan pemaknaan data dilakukan setelah data terkumpul atau kegiatan pengumpulan di lapangan dinyatakan telah selesai. Analisis data kualitatif yang meliputi pengolahan dan pemaknaan data dimulai sejak peneliti memasuki lapangan. Selanjutnya, hal yang sama dilakukan secara kontinu, saat pengumpulan sampai akhir kegiatan pengumpulan data secara berulang sampai data jenuh (tidak diperoleh lagi informasi baru). Dalam hal ini, hasil analisis dan pemaknaan data akan berkembang, berubah, dan bergeser  sesuai perkembangan dan perubahan data yang ditemukan di lapangan.
6.         Pemunculan teori/hipotesis
Dalam penelitian kualitatif, teori tidak dimanfaatkan untuk membangun kerangka pikir dalam menyusun hipotesis. Teori berfungsi sebagai alat dan berfungsi sebagai fungsi tujuan. Teori sebagai alat dimaksudkan bahwa teori yang ada dapat melengkapi dan menyediakan keterangan terhadap fenomena yang ditemui. Teori sebagai tujuan mengandung makna bahwa temuan penelitian dapat dijadikan suatu teori baru.
7.         Pelaporan penelitian
Laporan hasil penelitian merupakan bentuk pertanggungjawaban  peneliti setelah melakukan kegiatan pengumpulan data penelitian dinyatakan selesai. Pelaporan hasil penelitian secara tertulis menurut Sukardi (2003) memiliki nilai guna setidaknya dalam empat hal sebagai berikut:
a.         Sebagai kelengkapan proses penelitian yang harus dipenuhi oleh para peneliti dalam setiap kegiatan penelitian.
b.        Sebagai hasil nyata peneliti dalam merealisasi kajian ilmiah.
c.         Sebagai dokumen autentik suatu kegiatan ilmiah yang dapat dikomunikasikan kepada masyarakat maupun sesama peneliti.
d.        Sebagai hasil karya nyata yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan bergantung pada kepentingan peneliti.

E.     Validitas Dan Reliabilitas Instrumen
1.         Validitas
Validitas terdiri dari dua macam, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkenaan denga derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Sedangkan validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
2.         Reliabilitas
Suatu data dikatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti yang sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama.

Pengujian validitas dan reliabilitas data meliputi empat macam, yaitu sebagai berikut.
1.         Uji kredibilitas
              Uji kredibilitas adalah pengujian terhadap hasil penelitian. Cara pengujian kredibilitas dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti berikut ini.
a.         Perpanjangan pengamatan.
               Dengan perpanjangan pengamatan, maka hubungan peneliti dengan subjek akan semakin baik. Dalam perpanjangan pengamatan, peneliti sebaiknya fokus terhadap data yag telah diperoleh.
b.        Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan.
c.         Triangulasi
Dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara.
d.        Analisis kasus negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian. Melakukan analisis kasus negatif berarti penelitia mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan
2.         Uji transferability
              Uji transferability ini akan menunjukkan derajad ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil.

3.         Uji dependability
              Uji dependability bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil penelitian memperlihatkan konsistensi hasil penelitian ketika dilakukan oleh peneliti yang berbeda dan waktu yang berbeda.
4.         Uji konfirmability
              Streubert dan Carpenter (2003) menjelaskan bahwa konfirmabilitas merupakan suatu proses kriteria pemeriksaan, yaitu cara/langkah peneliti melakukan konfirmasi hasil-hasil temuannya.

Perbedaan istilah pengujian antara penelitian kuantitatif dan kualitatif
Aspek
Kuantitatif
Kualitatif
Nilai kebenaran
Validitas internal
Kredibilitas
Penerapan
Validitas eksternal (generalisasi)
Transferability
Konsistensi
Reliabilitas
Dependability
Naturalitas
objektivitas
Konfirability

F.     Teknik Pengumpulan Data
Berbagai cara pengumpulan data untuk penelitian kualitatif terus berkembang, namun demikian pada dasarnya ada dua cara yang mendasar untuk mengumpulkan data yaitu:
1.         Observasi
Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media pengamatan. Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan.
Observasi yang paling efektif adalah melengkapi dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
             


              Metode observasi dibedakan menjadi:
a.         Observasi biasa
Menurut prof. Parsudi suparlan, dalam observasi biasa si peneliti tidak boleh terlibat dalam hubungan emosi subjek yang menjadi sasaran penelitian
b.        Observasi terkendali
Menurut prof. Parsudi suparlan, para subjek yang akan diamati dan dikondisi-kondisi yang ada dalam tempat kegiatan. Pelaku diamati dan dikendalikan si peneliti
c.         Observasi terlibat
Menurut prof. Parsudi suparlan, observasi terlibat merupakan teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam kehidupan dari masyarakat yang di teliti untuk dapat melihat dan memahami gejala yang ada. Kegiatan observasi terlibat bukan hanya mengamati gejala yang ada dalam masyarakat yang diteliti, tetapi juga melakukan wawancara, mendengarkan, memahami dan mengikuuti kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang diteliti.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan observasi:
a.         Memperhatikan fokus penelitian, kegiatan apa yang harus diamati.
b.        Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu mendiskusikan subjek seperti apa yang akan digunakan.
             
              Ada berbagai keterbatasan observasi, yaitu sebagai berikut:
a.         Banyak kejadian yang tidak dapat dicapai dengan observasi langsung, misalnya kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia
b.        Bila mengetahui bahwa dirinya diteliti, para subjek mungkin dengan maksud-maksud tertentu dengan sengaja berusaha menimbulkan kesan yang menyenangkan atau sebaliknya pada peneliti.
c.         Timbul kejadian yang tidak selalu dapat diramalkan sehingga peneliti tidak dapat data yang diinginkan. Jika penelitian dilakukan terhadap typical behavior, menunggu timbulnya behavior yang diharapkan itu secara spontan kerapkali memakan waktu yang panjang dan sangat membosankan.
d.        Tugas observasi menjadi terganggu pada waktu-waktu ada peristiwa yang tidak terduga-duga, misalnya keadaan cuaca.
e.         Terbatasi oleh lamanya kelangsungan suatu kejadian
             
              Kelebihan observasi:
a.         Merupakan teknik yang dapat langsung digunakan untuk meneliti bermacam-macam kejadian. Banyak aspek tingkah laku manusia yang hanya dapat diteliti melalui observasi langsung.
b.        Untuk subjek yang diteliti, observasi ini lebih sedikit tuntutannya, orang-orang yang selalu sibukpun mungkin tidak berkeberatan untuk diamat-amati, walau dia mungkin keberatan menjawab kuesioner.
c.         Memungkinkkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya sesuatu gejala.
d.        Peneliti dapat melihat hal-hal yang tidak dapat diungkap dengan teknik lain termasuk perilaku biasa
             
              Hambatan-hambatan dalam observasi berasal dari 2 sumber, yaitu:
a.         Hambatan dari dalam, termasuk diantaranya:
1)        Kurang persiapan sebelum berinteraksi dengan subjek
2)        Perasaan terasing dari peneliti terhadap subjek
3)        Peneliti kurang bisa beradaptasi dengan kegiatan, kebiasaan, dan tata cara hidup subjek
b.        Hambatan yang berasal dari luar, diantaranya:
1)        Peneliti larut dengan subjek dan kehilangan arah tentang informasi apa yang perlu diambil dari interaksi dengan subjek
2)        Peneliti tidak dapat mengidentifikasi gejala yang diinginkan karena adanya aturan yang harus ditaati di lapangan
3)        Minimnya perlengkapan yang dimiliki peneliti dalam melakukan observasi di lapangan
2.         Wawancara
Wawancara yaitu pertemuan antara peneliti dan subjek untuk memberikan/menerima informasi tertentu. Menurut Moleong (1988:148) wawancara adalah kegiatan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai.
Ada dua tipe wawancara, yaitu:
a.         Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan karena informasi yang akan diperlukan penelitian sudah pasti. Proses wawancara terstruktur dilakukan dengan menggunakan instrumen pedoman wawancara tertulis yang berisi pertanyaan yang akan diajukan kepada subjek.
b.        Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur  dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur karena dalam melakukan wawancara dilakukan secara alamiah untuk menggali ide dan gagasan informan secara terbuka dan tidak menggunakan pedoman wawancara (Sugiyono, 2006: 233). Pertanyaan yang diajukan bersifat fleksibel, tetapi tidak menyimpang dari tujuan wawancara yang telah ditetapkan.

Creswell (1998) menjelaskan bahwa prosedur wawancara seperti tahapan berikut ini.
a.         Mengidentifikasi para informan berdasarkan prosedur sampling yang dipilih sebelumnya
b.        Menentukan jenis wawancara yang akan dilakukan dan informasi bermanfaat apa yang relevan dalam menjawab pertanyaan penelitian.
c.         Mempersiapkan alat perekan yang sesuai
d.        Mengecek kondisi alat perekam
e.         Menyusun protokol wawancara
f.          Menentukan tempat untuk melakukan wawancara
g.        Menetapkan inform consent pada calon informan
3.         Dokumen
Dokumen adalah sebuah tulisan yang memuat informasi. Menurut KBBI, dokumen adalah surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan.
              Macam-macam dokumen menurut Elliot (1991:78):
a.         Silabus dan rencana pembelajaran
b.        Laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum
c.         Berbagai macam ujian dan tes
d.        Laporan rapat
e.         Laporan tugas siswa
f.          Bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran
g.        Contoh essay yang ditulis siswa

H.      Analisis Data
Creswell (2007) menjelaskan bahwa langkah utama analisis data penelitian kualitatif adalah pengkodean data (mereduksi data dalam segmen-segmen bermakna dan memasangkan nama-nama untuk segmen-segmen tersebut), mengkombinasikan kode-kode ke dalam kategori-kategori atau tema-tema yang lebih luas, dan mengatur serta membuat perbandingan pada grafik, tabel, atau diagram.
Dalam penelitian kualitatif, analisis data tidak dilakukan ketika semua data terkumpul, tetapi dilakukan mulai pengumpulan data sudah melakukan analisis. Peneliti sering belajar dengan bekerja (learning by doing) ketika menganalisis data.
Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga dalam penelitian, dari data terkumpul akan dilakukan analisis yang digunakan sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Data yang salah akan menghasilkan penarikan kesimpulan yang salah, begitu pula sebaliknya. Untuk memperoleh data yang valid maka dilakukanlah triangulasi data. Tiangulasi bukan bertujuan untuk mencari kebenaran, tetapi meningkatkan pemahaman peneliti terhadap data dan fakta yang dimilikinya. Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data itu. Selanjutnya, Denzin (1978) membedakan empat macam triangulasi, yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi peneliti, dan triangulasi teoritik.
a.         Triangulasi sumber adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber. Dalam triangulasi dengan sumber yang terpenting adalah mengetahui adanya alasan-alasan terjadinya perbedaan-perbedaan yang terjadi.
b.        Triangulasi metode adalah usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan penelitian. Triangulasi metode menurut Bachri (2010: 57) dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama. Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda (Rahardjo, 2010). Triangulasi ini dilakukan jika data atau informasi yang diperoleh dari subjek penelitian diragukan kebenarannya.
c.         Triangulasi peneliti adalah menggunakan lebih dari satu peneliti dalam mengadakan observasi atau wawancara. Triangulasi ini membantu mengurangi penyimpangan dalam pengumpulan data.
d.        Triangulasi teoritik berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih dari teori. Triangulasi teoritik memanfaatkan dua teori atau lebih untuk diadu dan dipadu.

I.       Perbedaan Penelititan Kualitatif Dan Kuantitatif
Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif menurut suharsini arikunto
Penelitian kuantitatif
Penelitian kualitatif
1.       Kejelasan unsur: tujuan, pendekatan, subjek sumber data sudah mantap dan rinci sejak awal.

2.       Langkah penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun.
3.       Hasil penelitian dapat digeneralisasikan
4.       Desain: dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.

5.       Pengumpulan data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan.
6.       Analisis data: dilakukan sesudah semua data terkumpul
1.        Kejelasan unsur: subjek sampel, sumber data tidak mantap dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan (emergent).
2.        Langkah penelitian: baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah memperoleh data.

3.        Hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan
4.        Desain: desain penelitiannya adalah fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya.
5.        Pengumpulan data: kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti

6.        Analisis data: dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.




DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: teori dan praktik. Jakarta: Bumi Aksara
Moleong, Lexy J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta
Siswono, Tatag Yuli Eko. 2010. Penelitian Pendidikan Matematika. Surabaya: Unesa University Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar