A. Pengertian
Penelitian Kualitatif
Penelitian
kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik,
statistik, atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi
dasar. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dalam kegiatannya,
peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan
kesimpulan.
Bogdan
dan Taylor mendefinisikan “kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari subjek orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan Kirk
dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bergantung
pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan
orang-orang.
Hendricks (2009) mengatakan secara umum penelitian kualitatif
adalah memahami dan menginterpretasikan fenomena yang terjadi dalam seting
alami. Peneliti menghabiskan waktu dalam medan penelitiaan untuk mengamati,
berbicara dengan orang-orang dan menganalisis arsip-arsip,
dan mencari makna dari informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber tetapi
tidak melakukan generalisasi temuan.
Subjek
penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia, yakni
manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Subjek itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam
keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan dengan aspek/bidang ekonomi,
kebudayaan, hukum, administrasi, agama, dan sebagainya. Data kualitatif tentang
subjeknya dinyatakan dalam kalimat, yang pengolahannya dilakukan
melalui proses berpikir (logika).
B. Karakteristik
Umum Penelitian Kualitatif
Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas
hasil menyatukan gagasan-gagasan yang
terpisah-pisah dari Bogdan dan Biklen
(1982:27-30) dengan Lincoln dan Guba (1985:39-44) ada beberapa karakteristik
penelitian kualitatif, yaitu:
1.
Penelitian
kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan
2.
Penelitian
kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan
bantuan orang lain
3.
Penelitian
kualitatif menggunakan analisis data secara induktif
4.
Penelitian
kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-angka
5.
Penelitian
kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil
6.
Penelitian
kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang
timbul sebagai masalah dalam penelitian
7.
Penelitian
kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan
kenyataan lapangan (bersifat sementara)
C. Metode
Penelitian Kualitatif
Ada
5 metode penelitian kualitatif, yaitu:
Adapun
metode penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :
1.
Penelitian
Fenomenologi
Penelitian fenomenologi adalah penelitian
yang menekankan pada suatu focus pengalaman-pengalaman subjektif
individu-individu dan interpretasi-interpretasinya terhadap dunia.
Tujuan penelitian fenomenologi ini adalah mendeskripsikan pengalaman-pengalaman apa yang dialami oleh
seseorang dalam kehidupannya, termasuk interaksinya dengan orang lain.
Contoh penelitian fenomenologi adalah study mengenai kehidupan masyarakat tradisional yang
diamati dari perspektif kebiasaan hidup sehat.
Tujuan: untuk mendeskripsikan pengalaman semasa hidup, Memeriksa
keunikan individu pada situasi, setiap orang memiliki
realitas sendiri.
Metode: tidak ada langkah yang jelas
untuk menghindari keterbatasan kreativitas peneliti.
Cara mengumpulkan data:
a.
Mencari
seseorang yang paham dan bersedia mengungkapkan perasaan dan pengalaman batin
b.
Menulis
pengalaman fenomena
c.
Observasi
langsung
d.
Audio
atau rekaman video
2.
Penelitian
Grounded Teori
Penelitian grounded yaitu penelitian yang bertujuan mengembangkan suatu teori. Ahli-ahli teori
Grounded berpendapat bahwa teori yang dibangun dari observasi-observasi
terhadap dunia empiris yang lebih valid dan berguna daripada dibangun dari
inkuiri-inkuiri deduktif. Berdasarkan penjelasan Strauss dan Corbin dapat
disimpulkan tentang ciri-ciri Grounded teori sebagai berikut.
a.
Grounded teori dibangun
dari data tentang suatu fenomena bukan hasil pengembangan teori yang sudah ada
b.
Penyusunan teori tersebut
dilakukan dengan analisis data secara induktif
c.
Untuk penyusunan teori
menghasilkan teori yang benar disamping harus dipenuhi empat kriteria yaitu
cocok (fit), dipahami (understanding), berlaku umum (generality), dan
pengawasan (control) juga diperlukan kepekaan teoritik dari peneliti.
d.
Kemampuan peneliti untuk
memberi makna terhadap data sangat dipengaruhi oleh kedalaman pengetahuan
teoritik, pengalaman, dan penelitian dari bidang yang relevan.
Cara mengumpulkan data: observasi, wawancara, atau rekaman
3.
Penelitian
Etnograf
Penelitian etnograf
adalah penelitian yang mendeskripsikan dan menganalisis semua atau bagian dari
budaya suatu komunitas dengan mengidentifikasi penjelasan praktek-praktek dan
keyakinan-keyakinan partisipannya. Karakteristik dari etnograf adalah setingnya
alami, terjadi interaksi personal antara peneliti dan partisipan, dan
menjelaskan pandangan-pandangan subjek. Penelitian ini menekankan pada sebuah
observasi detail-detail kebudayaan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan teori prilaku kultural. Dalam penelitian etnografi, peneliti secara aktual
hidup atau menjadi bagian dari setting budaya dalam tatanan untuk mengumpulkan
data secara sistematis dan holistik. Melalui penelitian inilah
perbedaan-perbedaan budaya tersebut dapat dijelaskan, dibandingkan untuk
menambah pemahaman mengenai dampak budaya pada perilaku atau kesehatan manusia.
Cara
mengumpulkan data: observasi langsung atau interaksi dengan subjek (masuk ke
dalam budaya membenamkan diri dalam budaya) mendapatkan informan.
4.
Penelitian
Historis
Penelitian historis yaitu penelitian yang
dimaksudkan untuk merekonstruksi kondisi masa lalu secara objektif, sistematis, dan akurat. Melalui penelitian inilah, bukti-bukti
dikumpulkan, dievaluasi, dan dianalisis. Kemudian, berdasarkan bukti-bukti tersebut ditarik kesimpulan.
Penelitian historis umumnya memperoleh data melalui
catatan catatan artefak atau
laporan-laporan verbal. Penelitian historis
bertujuan untuk menggambarkan dan memeriksa kejadian di masa lalu dan
mengantisipasi potensi efek di masa depan. Ada
beberapa ciri yang dominan dalam penelitian historis antara lain:
a.
Adakalanya lebih bergantung
terhadap data hasil observasi orang lain daripada hasil observasinya milik
sendiri
b.
Data penelitian diperoleh melalui
observasi yang cermat, dimana data yang ada harus objektif, otentik, serta diperoleh dari sumber yang tepat
pula
c.
Data yang didapat bersifat
sistematis menurut urutan
peristiwa, bersifat lengkap, dan tuntas.
5.
Penelitian
Studi Kasus
Penelitian studi kasus atau penelitian di lapangan dimaksudkan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam (in-depth)
akan suatu situasi dan memberi makna terhadap sesuatu yang terlibat. Subjek
penelitian bisa berupa individu, kelompok,
institusi, atau masyarakat.
Metode : Observasi langsung dan interaksi
dengan subjek
D. Langkah-Langkah
Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif memiliki susunan langkah-langkah
sebagai berikut.
Tahap Deskripsi
1.
Identifikasi
masalah
Jenis penelitian apa yang harus digunakan peneliti bergantung pada masalah
yang ada. Di dalam penelitian, sebaiknya seorang peneliti melakukan
identifikasi masalah dengan mengungkapkan semua permasalahan yang terkait dengan
bidang yang akan ditelitinya.
Tahap Reduksi
2.
Pembatasan
masalah
Pembatasan masalah di dalam penelitian kualitatif sering disebut fokus
penelitian. Sejumlah masalah yang diidentifikasi dikaji dan dipertimbangkan
apakah perlu direduksi atau tidak. Kajian yang terlalu luas memungkinkan adanya
hambatan dan tantangan yang lebih banyak. Kajian yang terlalu spesifik
memerlukan kemampuan khusus dapat melakukan kajian secara mendalam. Pembatasan
masalah merupakan langkah penting dalam menentukan kegiatan penelitian.
3.
Menetapkan
fokus penelitian
Menetapkan fokus berarti menetapkan kriteria data penelitian. Dengan
pedoman fokus masalah seorang peneliti dapat menetapkan data yang harus dicari.
Data yang dikumpulkan hanyalah data yang relevan dengan fokus penelitian. Peneliti
dapat mereduksi data yang tidak relevan dengan fokus penelitian. Peneliti
memiliki peluang untuk menyempurnakan, mengubah, atau menambah fokus
penelitian.
Tahap Seleksi
4.
Pengumpulan
data
Pengumpulan data dilakukan dengan menemui sumber data. Hal-hal yang perlu
dilakukan saat melakukan pengumpulan data adalah menciptakan hubugan yang baik
antara peneliti dengan sumber data. Hal ini terkait dengan teknik pengumpulan
data yang kan digunakan, misalnya observasi, wawancara atau pengamatan.
5.
Pengolahan
dan pemaknaan data
Pada penelitian yang lain umumnya pengolahan data dan pemaknaan data
dilakukan setelah data terkumpul atau kegiatan pengumpulan di lapangan
dinyatakan telah selesai. Analisis data kualitatif yang meliputi pengolahan dan
pemaknaan data dimulai sejak peneliti memasuki lapangan. Selanjutnya, hal yang
sama dilakukan secara kontinu, saat pengumpulan sampai akhir kegiatan
pengumpulan data secara berulang sampai data jenuh (tidak diperoleh lagi
informasi baru). Dalam hal ini, hasil analisis dan pemaknaan data akan
berkembang, berubah, dan bergeser sesuai
perkembangan dan perubahan data yang ditemukan di lapangan.
6.
Pemunculan
teori/hipotesis
Dalam penelitian kualitatif, teori tidak dimanfaatkan untuk membangun
kerangka pikir dalam menyusun hipotesis. Teori berfungsi sebagai alat dan
berfungsi sebagai fungsi tujuan. Teori sebagai alat dimaksudkan bahwa teori
yang ada dapat melengkapi dan menyediakan keterangan terhadap fenomena yang
ditemui. Teori sebagai tujuan mengandung makna bahwa temuan penelitian dapat
dijadikan suatu teori baru.
7.
Pelaporan
penelitian
Laporan hasil penelitian merupakan bentuk pertanggungjawaban peneliti setelah melakukan kegiatan
pengumpulan data penelitian dinyatakan selesai. Pelaporan hasil penelitian
secara tertulis menurut Sukardi (2003) memiliki nilai guna setidaknya dalam
empat hal sebagai berikut:
a.
Sebagai
kelengkapan proses penelitian yang harus dipenuhi oleh para peneliti dalam
setiap kegiatan penelitian.
b.
Sebagai
hasil nyata peneliti dalam merealisasi kajian ilmiah.
c.
Sebagai
dokumen autentik suatu kegiatan ilmiah yang dapat dikomunikasikan kepada
masyarakat maupun sesama peneliti.
d.
Sebagai
hasil karya nyata yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan bergantung pada
kepentingan peneliti.
E. Validitas
Dan Reliabilitas Instrumen
1.
Validitas
Validitas terdiri dari dua macam, yaitu validitas internal
dan validitas eksternal. Validitas internal berkenaan denga derajad akurasi
desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Sedangkan validitas eksternal
berkenaan dengan derajad akurasi apakah penelitian dapat digeneralisasikan atau
diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
2.
Reliabilitas
Suatu data dikatakan reliabel apabila dua atau lebih
peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti yang
sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama.
Pengujian validitas dan reliabilitas data meliputi empat
macam, yaitu sebagai berikut.
1.
Uji
kredibilitas
Uji
kredibilitas adalah pengujian terhadap hasil penelitian. Cara pengujian
kredibilitas dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti berikut ini.
a.
Perpanjangan
pengamatan.
Dengan
perpanjangan pengamatan, maka hubungan peneliti dengan subjek akan semakin
baik. Dalam perpanjangan pengamatan, peneliti sebaiknya fokus terhadap data yag
telah diperoleh.
b.
Meningkatkan
ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara
lebih cermat dan berkesinambungan.
c.
Triangulasi
Dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber
dengan berbagai cara.
d.
Analisis
kasus negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda
dengan hasil penelitian. Melakukan analisis kasus negatif berarti penelitia
mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah
ditemukan
2.
Uji
transferability
Uji
transferability ini akan menunjukkan derajad ketepatan atau dapat diterapkannya
hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil.
3.
Uji
dependability
Uji
dependability bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil penelitian
memperlihatkan konsistensi hasil penelitian ketika dilakukan oleh peneliti yang
berbeda dan waktu yang berbeda.
4.
Uji
konfirmability
Streubert
dan Carpenter (2003) menjelaskan bahwa konfirmabilitas merupakan suatu proses
kriteria pemeriksaan, yaitu cara/langkah peneliti melakukan konfirmasi
hasil-hasil temuannya.
Perbedaan istilah pengujian antara penelitian kuantitatif dan kualitatif
Aspek
|
Kuantitatif
|
Kualitatif
|
Nilai kebenaran
|
Validitas internal
|
Kredibilitas
|
Penerapan
|
Validitas eksternal (generalisasi)
|
Transferability
|
Konsistensi
|
Reliabilitas
|
Dependability
|
Naturalitas
|
objektivitas
|
Konfirability
|
F. Teknik
Pengumpulan Data
Berbagai cara pengumpulan data untuk penelitian kualitatif
terus berkembang, namun demikian pada dasarnya ada dua cara yang mendasar untuk mengumpulkan data yaitu:
1.
Observasi
Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan
informasi melalui media pengamatan. Observasi yaitu teknik pengumpulan yang
mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan
ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan.
Observasi yang paling efektif adalah melengkapi dengan format
atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item
tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
Metode observasi dibedakan menjadi:
a.
Observasi
biasa
Menurut prof. Parsudi suparlan, dalam observasi biasa si
peneliti tidak boleh terlibat dalam hubungan emosi subjek yang menjadi sasaran penelitian
b.
Observasi
terkendali
Menurut prof. Parsudi suparlan, para subjek yang akan diamati dan dikondisi-kondisi yang ada dalam
tempat kegiatan. Pelaku diamati dan dikendalikan si peneliti
c.
Observasi
terlibat
Menurut prof. Parsudi suparlan, observasi terlibat merupakan
teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam
kehidupan dari masyarakat yang di teliti untuk dapat melihat dan memahami
gejala yang ada. Kegiatan observasi terlibat bukan hanya mengamati gejala yang
ada dalam masyarakat yang diteliti, tetapi juga melakukan wawancara,
mendengarkan, memahami dan mengikuuti kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat
yang diteliti.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan observasi:
a.
Memperhatikan
fokus penelitian, kegiatan apa yang harus diamati.
b.
Menentukan
kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu mendiskusikan subjek seperti apa yang akan digunakan.
Ada berbagai keterbatasan observasi, yaitu sebagai berikut:
a.
Banyak
kejadian yang tidak dapat dicapai dengan observasi langsung, misalnya kehidupan
pribadi seseorang yang sangat rahasia
b.
Bila
mengetahui bahwa dirinya diteliti, para subjek mungkin
dengan maksud-maksud tertentu dengan sengaja berusaha menimbulkan kesan yang
menyenangkan atau sebaliknya pada peneliti.
c.
Timbul
kejadian yang tidak selalu dapat diramalkan sehingga peneliti tidak dapat data
yang diinginkan. Jika penelitian
dilakukan terhadap typical behavior, menunggu timbulnya behavior yang
diharapkan itu secara spontan kerapkali memakan waktu yang panjang dan sangat
membosankan.
d.
Tugas
observasi menjadi terganggu pada waktu-waktu ada peristiwa yang tidak
terduga-duga, misalnya keadaan cuaca.
e.
Terbatasi
oleh lamanya kelangsungan suatu kejadian
Kelebihan observasi:
a.
Merupakan
teknik yang dapat langsung digunakan untuk meneliti bermacam-macam kejadian. Banyak aspek tingkah laku manusia yang hanya dapat diteliti
melalui observasi langsung.
b.
Untuk
subjek yang diteliti, observasi ini lebih sedikit tuntutannya, orang-orang yang
selalu sibukpun mungkin tidak berkeberatan untuk diamat-amati, walau dia
mungkin keberatan menjawab kuesioner.
c.
Memungkinkkan
pencatatan yang serempak dengan terjadinya sesuatu gejala.
d.
Peneliti
dapat melihat hal-hal yang tidak dapat diungkap dengan teknik lain termasuk
perilaku biasa
Hambatan-hambatan dalam observasi berasal
dari 2 sumber, yaitu:
a.
Hambatan
dari dalam, termasuk diantaranya:
1)
Kurang
persiapan sebelum berinteraksi dengan subjek
2)
Perasaan
terasing dari peneliti terhadap subjek
3)
Peneliti
kurang bisa beradaptasi dengan
kegiatan, kebiasaan, dan tata cara hidup subjek
b.
Hambatan
yang berasal dari luar, diantaranya:
1)
Peneliti
larut dengan subjek dan kehilangan arah tentang informasi apa yang perlu diambil
dari interaksi dengan subjek
2)
Peneliti
tidak dapat mengidentifikasi gejala yang diinginkan karena adanya aturan yang
harus ditaati di lapangan
3)
Minimnya
perlengkapan yang dimiliki peneliti dalam melakukan observasi di lapangan
2.
Wawancara
Wawancara yaitu pertemuan antara peneliti dan subjek untuk memberikan/menerima informasi tertentu. Menurut Moleong
(1988:148) wawancara adalah kegiatan percakapan dengan maksud tertentu yang
dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai.
Ada dua
tipe wawancara, yaitu:
a.
Wawancara
terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan karena informasi yang akan
diperlukan penelitian sudah pasti. Proses wawancara terstruktur dilakukan
dengan menggunakan instrumen pedoman wawancara tertulis yang berisi pertanyaan
yang akan diajukan kepada subjek.
b.
Wawancara
tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur
dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara
terstruktur karena dalam melakukan wawancara dilakukan secara alamiah untuk
menggali ide dan gagasan informan secara terbuka dan tidak menggunakan pedoman
wawancara (Sugiyono, 2006: 233). Pertanyaan yang diajukan bersifat fleksibel,
tetapi tidak menyimpang dari tujuan wawancara yang telah ditetapkan.
Creswell (1998) menjelaskan bahwa prosedur wawancara
seperti tahapan berikut ini.
a.
Mengidentifikasi
para informan berdasarkan prosedur sampling yang dipilih sebelumnya
b.
Menentukan
jenis wawancara yang akan dilakukan dan informasi bermanfaat apa yang relevan
dalam menjawab pertanyaan penelitian.
c.
Mempersiapkan
alat perekan yang sesuai
d.
Mengecek
kondisi alat perekam
e.
Menyusun
protokol wawancara
f.
Menentukan
tempat untuk melakukan wawancara
g.
Menetapkan
inform consent pada calon informan
3.
Dokumen
Dokumen adalah sebuah tulisan yang memuat informasi.
Menurut KBBI, dokumen adalah surat yang tertulis atau tercetak yang dapat
dipakai sebagai bukti keterangan.
Macam-macam dokumen menurut Elliot (1991:78):
a.
Silabus
dan rencana pembelajaran
b.
Laporan
diskusi-diskusi tentang kurikulum
c.
Berbagai
macam ujian dan tes
d.
Laporan
rapat
e.
Laporan
tugas siswa
f.
Bagian-bagian
dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran
g.
Contoh
essay yang ditulis siswa
H. Analisis Data
Creswell (2007) menjelaskan bahwa langkah utama
analisis data penelitian kualitatif adalah pengkodean data (mereduksi data
dalam segmen-segmen bermakna dan memasangkan nama-nama untuk segmen-segmen
tersebut), mengkombinasikan kode-kode ke dalam kategori-kategori atau tema-tema
yang lebih luas, dan mengatur serta membuat perbandingan pada grafik, tabel,
atau diagram.
Dalam penelitian kualitatif, analisis data tidak
dilakukan ketika semua data terkumpul, tetapi dilakukan mulai pengumpulan data
sudah melakukan analisis. Peneliti sering belajar dengan bekerja (learning by doing) ketika menganalisis
data.
Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat
berharga dalam penelitian, dari data terkumpul akan dilakukan analisis yang
digunakan sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Data yang salah
akan menghasilkan penarikan kesimpulan yang salah, begitu pula sebaliknya.
Untuk memperoleh data yang valid maka dilakukanlah triangulasi data. Tiangulasi
bukan bertujuan untuk mencari kebenaran, tetapi meningkatkan pemahaman peneliti
terhadap data dan fakta yang dimilikinya. Triangulasi sebagai teknik
pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain di luar
data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan data atau sebagai pembanding
terhadap data itu. Selanjutnya, Denzin (1978) membedakan empat macam triangulasi,
yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi peneliti, dan
triangulasi teoritik.
a.
Triangulasi
sumber adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber.
Dalam triangulasi dengan sumber yang terpenting adalah mengetahui adanya
alasan-alasan terjadinya perbedaan-perbedaan yang terjadi.
b.
Triangulasi
metode adalah usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan
penelitian. Triangulasi metode menurut Bachri (2010: 57) dapat dilakukan dengan
menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang
sama. Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau
data dengan cara yang berbeda (Rahardjo, 2010). Triangulasi ini dilakukan jika
data atau informasi yang diperoleh dari subjek penelitian diragukan
kebenarannya.
c.
Triangulasi
peneliti adalah menggunakan lebih dari satu peneliti dalam mengadakan observasi
atau wawancara. Triangulasi ini membantu mengurangi penyimpangan dalam
pengumpulan data.
d.
Triangulasi
teoritik berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa
derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih dari teori. Triangulasi teoritik
memanfaatkan dua teori atau lebih untuk diadu dan dipadu.
I. Perbedaan
Penelititan Kualitatif Dan Kuantitatif
Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif
menurut suharsini arikunto
Penelitian kuantitatif
|
Penelitian kualitatif
|
1.
Kejelasan
unsur: tujuan, pendekatan, subjek sumber data sudah mantap dan rinci sejak
awal.
2.
Langkah
penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan
disusun.
3.
Hasil
penelitian dapat digeneralisasikan
4.
Desain:
dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.
5.
Pengumpulan
data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan.
6.
Analisis
data: dilakukan sesudah semua data terkumpul
|
1.
Kejelasan
unsur: subjek sampel, sumber data tidak mantap dan rinci, masih fleksibel,
timbul dan berkembangnya sambil jalan (emergent).
2.
Langkah
penelitian: baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah memperoleh data.
3.
Hasil
penelitian tidak dapat digeneralisasikan
4.
Desain:
desain penelitiannya adalah fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak
dapat dipastikan sebelumnya.
5.
Pengumpulan
data: kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti
6.
Analisis
data: dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.
|
DAFTAR
PUSTAKA
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: teori dan
praktik. Jakarta: Bumi Aksara
Moleong, Lexy J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV
Alfabeta
Siswono, Tatag Yuli Eko. 2010. Penelitian Pendidikan Matematika.
Surabaya: Unesa University Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar