DESIGN RESEARCH MODEL PLOMP
A.
Pengertian
Design Research
Design Research merupakan penelitian untuk merancang dan mengembangkan
intervensi (seperti program, strategi, produk dan sistem) sebagai solusi dari
sebuah masalah yang kompleks serta untuk memajukan pengetahuan.
Terdapat dua tujuan yang mungkin
dari Design Research yang dapat
diidentifikasi dan bergantung pada tujuan penelitian, kita dapat membedakan
antara studi pengembangan dan studi validasi secara brturut-turut.
1.
Development
studies (Studi Pengembangan)
Tujuan dari penelitian Design Research adalah untuk mengembangkan penelitian berbasis
solusi untuk masalah yang komplek. Tipe dari Design Research dalam studi pengembangan ini adalah mendefiniksan
analisis secara sistematik, desain dan evaluasi dengan tujuan untuk
menggeneralisasi solusi dari penelitian untuk masalah yang komplek dan
meningkatkan pengetahuan kita tentang ciri-ciri dari intervensi serta proses
yang diperlukan untuk mendesain dan mengembangkannya.
2.
Validation
Studies (Studi Validasi)
Tujuan dari penelitian Design Research adalah untuk mengembangkan atau memvalidasi suatu
teori. Misal dalam dunia Pendidikan tipe ini didefinisikan sebagai studi dari
intervensi Pendidikan (seperti proses belajar, lingkungan belajar).
Design Research sering merupakan kombinasi dari development dan validation study. Hal ini penting untuk dicatat bahwa perbedaan
antara pengembangan dan validasi studi adalah penting secara konseptual.
Bagaimanapun dalam praktek Design
Research mungkin mengkombinasikan dua orientasi dalam penelitiannya.
Salah satu contoh yang baik dari kasus ini
adalah penelitian oleh Fauzan (2002), yang penelitiannya dapat dikategorikan
sebagai jenis pengembangan studi dari Design Research
karena bertujuan untuk mengembangkan prinsip-prinsip pendidikan matematika
realistik (pendekatan konstruktivis untuk pengajaran dan pembelajaran
matematika) untuk materi geometri. Namun, karena penelitian ini juga bertujuan
untuk memvalidasi apakah pendekatan konstruktivis dari pendidikan matematika
realistik dapat berhasil diterapkan dalam konteks pendidikan matematika
Indonesia, penelitian ini juga merupakan jenis validasi studi dari Design Research.
Jadi Design
Research adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat ditanggungjawabkan.
B. Fase-fase dalam penelitian Plomp
Menurut
Plomp (2013), berdasarkan sifatnya, Design Research
relevan untuk praktek atau kebijakan dalam pendidikan, karena bertujuan untuk
mengembangkan solusi berdasarkan penelitian untuk masalah kompleks dalam
praktek pendidikan atau untuk mengembangkan atau memvalidasi teori tentang
proses belajar dan mengajar.
Apapun
tujuan Design Research, proses penelitian selalu
menggabungkan proses desain pendidikan yang sistematis, seperti digambarkan
pada Gambar 1.
Gambar 1: Iterasi siklus desain
sistematis
Langkah-langkah
proses penelitian dan pengembangan menunjukkan
suatu siklus, yang diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang
membutuhkan pemecahan kemudian di analisis dan dilakukan suatu desain dan
pengembangan prototype kemudian
dievaluasi dan direvisi. Siklus tersebut berlangsung sampai menghasilkan suatu
produk yang ideal. Siklus ini bisa
diilustrasikan dalam beberapa cara seperti contoh dibawah ini :
Reeves
(2006) menggambarkan pendekatan Design
Research sebagai berikut:
Gambar
2: Perbaikan masalah, solusi, metode, dan prinsip-prinsip desain (Reeves, 2000,
2006)
McKenney
(2001) menggambarkan proses siklus ini sebagai berikut:
Gambar 3: Tampilan dari studi
cascade-laut (McKenney, 2001)
Dari beberapa gambar diatas, Penulis
dapat bervariasi menggambarkan suatu siklus dalam Design
Research, tetapi mereka semua setuju bahwa Design Research terdiri dari beberapa tahap, tahap-tahap berikut
dibedakan:
i.
Preliminary Research (Penelitian pendahuluan): analisis
isi dan kebutuhan, tinjauan literatur, pengembangan kerangka konseptual atau
teoritis untuk penelitian.
ii.
Development or Prototyping Phase (Pengembagan atau Fase Prototype): tahap
desain iterative yang terdiri dari iterasi, masing-masing menjadi
siklus kecil penelitian dengan evaluasi formatif sebagai aktivitas
penelitian yang paling penting yang bertujuan untuk meningkatkan dan
menyempurnakan intervensi
iii.
Assesment Phase (Fase Penilaian): (Semi-)
evaluasi sumatif untuk menyimpulkan apakah solusi atau intervensi memenuhi
spesifikasi yang telah ditentukan.
C.
Karakteristik dari Design Research.
Sepanjang kegiatan
penelitian, peneliti akan melakukan refleksi sistematis dan dokumentasi untuk
menghasilkan teori atau prinsip-prinsip desain (sebuah konsep yang diambil dari
van den Akker, 1999) sebagai penelitian yang ilmiah. Penulis tentang Design Research yang lain juga setuju ada
sejumlah karakteristik dari jenis
penelitian. Van den Akker et al. (2006) menyebutkan sebagai berikut:
Dengan
mengacu pada beberapa penulis, seperti van den Akker (1999), Kelly (2006) dan
Nieveen (1999), karakteristik lain dapat ditambahkan, yaitu:
D.
Pertanyaan penelitian
secara umum dalam Design Research
Secara umum
pertanyaan penelitian menurut Plomp (2013) dapat disusun sebagai berikut :
Apa yang menjadi karakteristik dari suatu <intervensi
X> untuk tujuan atau hasil Y dalam bidang Z?
Contoh pertanyaan penelitian dalam praktik pendidikan adalah
strategi belajar dan mengajar apa yang memadai untuk mengatasi kesulitan utama
dan untuk menanamkan pemahaman yang bermakna
dalam materi genetika? Knippels (dalam plomp, 2013)
Tentu saja, tidak semua peneliti menggunakan susunan
dari pertanyaan itu, tetapi inti dari pertanyaan dalam Design Research secara tidak langsung selalu mencari suatu
karakteristik.
E.
Evaluasi formatif
dalam Design Research
Evaluasi itu ditujukan untuk perbaikan, berlangsung dalam
semua tahap dan siklus berulang dari Design
Research.
1.
Evaluasi Formatif
menurut Nieveen (1999)
Design
Research bertujuan untuk menghasilkan
intervensi dengan kualitas baik. Kriteria untuk kualitas yang jelas adalah
intervensi yang efektif. Dikatakan efektif jika hasil yang diharapkan tercapai.
ada beberapa kriteria yang dapat membantu peneliti untuk mengoptimalkan
pengembangan desain mereka. Menurut Nieveen (1999) mengusulkan beberapa
kriteria umum untuk intervensi dengan kualitas tinggi yaitu validitas,
kepraktisan, efektifitas.
Tabel 3, menunjukkan kesimpulan dari kualitas kriteria
selama penelitian
2.
Evaluasi Formatif
menurut Tessmer (1993)
Evaluasi
formatif memiliki berbagai lapisan dalam sebuah proyek Design Research, dari lebih informal pada tahap awal proyek
(evaluasi diri, satu-ke-satu evaluasi, review ahli) untuk evaluasi kelompok
kecil bertujuan untuk menguji kepraktisan dan efektivitas, untuk uji lapangan
penuh (jika mungkin).
Gambar
5: Lapisan evaluasi formatif (diambil dari Tessmer, 1993)
Gambar 5 menggambarkan beberpa metode
evaluasi formatif yang dapat dipilih seperti evaluasi diri/self evaluation, evaluasi satu-satu/one-one evaluation, tinjauan ahli/expert review, tujuan tes pada evaluasi kelompok kecil yaitu
praktikalitas dan efektivitas pada uji coba kelompok besar
a) Evaluasi
diri (self evaluation): menggunakan
daftar cek dari karakteristik penting atau spesifikasi desain.
b) Tinjauan
ahli (expert review), kelompok ahli
(ahli bidang studi, ahli desain pembelajaran) memberikan penilaian dan
saran-saran terhadap produk yang dikembangkan.
c) Evaluasi
satu-satu (one to one evaluation)
dengan pengguna yang representatif.
d) Kelompok
kecil atau evaluasi mikro (small group or
micro evaluation), kelompok kecil pengguna menggunakan produk dalam situasi
yang normal.
e) Tes
lapangan atau tryout, kelompok sasaran yang menggunakan produk dalam praktek.
F.
Design Research secara sederhana
Mengacu pada pertanyaan penelitian
secara keseluruhan yang disajikan di atas, peneliti (atau kelompok penelitian)
akan menyimpulkan sebagai berikut tentang intervensi nya:
Diberikan konteks Z, jika saya
melakukan <intervensi ( berdasarkan teori) X> maka saya berharap <
hasil Y>.
Berikut skema yang dapat ditampilkan
:
Hal ini penting untuk menunjukkan beberapa
aspek kunci dalam skema ini. Pada awalnya, hasil dari intervensi diindikasikan
sebagai Y1, Y2, ..., Yn , Karena sering kali
suatu intervensi dirancang untuk mewujudkan beberapa hasil, misalnya prestasi
lebih baik, peningkatan sikap siswa, meningkatkan kepuasan guru.
Aspek
penting lainnya adalah bahwa intervensi disajikan sebagai 'input → proses'.
Sangat penting bahwa peneliti (atau kelompok penelitian) menyadari bahwa ketika
merancang suatu proses inovatif (misalnya, lingkungan belajar) kita harus
memperhitungkan juga input atau kondisi yang diperlukan untuk membuat fungsi
proses (misalnya, ketersediaan infrastruktur , perubahan dalam organisasi dari
proses belajar-mengajar, pengembangan guru).
G.
Generalisasi
dalam Design Research
Berikut pertanyaan sejauh
mana prinsip-prinsip desain dapat digeneralisasi dari satu konteks ke konteks
lain. Dalam penelitian desain, seperti
pada studi kasus dan studi eksperimental, temuan tidak dapat digeneralisasi
untuk alam semesta yang lebih luas. Tidak ada generalisasi
statistik dari sampel ke populasi, seperti
kasus dalam penelitian survei. Yin (2003) menunjuk bahwa
dalam studi kasus dan studi eksperimental, penyidik berusaha untuk menggeneralisasi hasil tertentu untuk teori yang lebih luas. Hal ini juga terjadi di Design
Research, peneliti harus berusaha
untuk menggeneralisasi 'prinsip-prinsip
desain' untuk beberapa
teori yang lebih luas. Yin
(2003) menunjuk bahwa generalisasi tidak otomatis. Prinsip-prinsip desain harus diuji melalui ulangan dari temuan
dalam kasus kedua, ketiga atau lebih dalam berbagai konteks dengan tujuan bahwa hasil yang sama
harus terjadi. Setelah ulangan tersebut
telah dibuat, hasilnya
mungkin akan diterima
untuk jumlah yang jauh lebih besar dari konteks yang serupa, meskipun
ulangan lanjut belum dilakukan.
H. Daftar Pustaka
diSessa, A.A., & Cobb, P. (2004). Ontological innovation and the role of theory in design experiments. Educational Researcher, 32 (1), 77-103.
Edelson, D.C. (2006). Balancing innovation and risk: Assessing design
research proposals. In J. van den Akker, K. Gravemeijer, S. McKenney, &
N. Nieveen (Eds.). (2006). Educational
design research (pp. 100-106). London: Routledge.
Nieveen, N. (1999). Formative evaluation in educational design. In T. Plomp, &
N. Nieveen (Eds.), An introduction to educational design research (pp. 89-101). Enschede, the Netherlands: SLO
Plomp, T. (2013). Educational Design
Research. Part A: An Introduvtion.
(pp 10-52). Enschede. The Netherlands: SLO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar